RAKYATKU.COM, WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan delapan poin atau agenda penting dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan instansi vertikal.
Rakorda berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo pada Rabu (25/1/2023), yang dibuka Amran Mahmud didampingi Forkopimda dan Sekretaris Daerah Wajo, Armayani. Para peserta terdiri atas kepala perangkat daerah lingkup Pemkab Wajo, camat, lurah, kepala desa, dan instansi vertikal se-Wajo.
Rakorda ini merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia 2023 yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sentul International Convention Centre (SICC), Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Anggota DPRD Wajo Kunker ke Suku Badan Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Pusat
Pertama, Amran Mahmud meminta untuk pengendalian inflasi, salah satunya dengan aktif memantau pergerakan harga di pasar serta berhati-hati dalam mengatur tarif. Kedua, turunkan angka kemiskinan serendah mungkin pada 2024 nanti.
"Ini bisa kita lakukan dengan mengefektifkan kerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPK) kemudian libatkan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) untuk berbagi peran serta upaya lainnya," ujar Amran Mahmud.
Ketiga, meminta agar stunting bisa diturunkan dan ditekan sampai di bawah 14 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2024 dengan cara mengoptimalkan kerja tim stunting kabupaten serta rencana aksinya.
Baca Juga : Pemkab Wajo Gelar Ujian SKD, Pj Bupati: Yakin Pada Kemampuan Sendiri
Keempat, meminta memperhatikan investasi dengan memaksimalkan potensi serta memudahkan investasi dan persetujuan bangunan gedung (PBG) berbasis investasi. "Saya perhatikan yang menjadi sektor unggulan kita adalah pertanian dan perdagangan," kata Amran Mahmud.
Kelima, memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dibelanjakan dan untuk rakyat pada produk buatan dalam negeri.
"Kami juga minta agar pengalokasian menggunakan prinsip money follow priority programme atau anggaran mengikuti/menyesuaikan dengan program prioritas," jelasnya.
Baca Juga : Penjabat Bupati Wajo Andi Bataralifu Hadiri Pembukaan POPDA Tingkat Provinsi Sulsel
Keenam, meminta agar semua bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan apalagi menjelang pemilihan umum (pemilu) pada 2024 serta ketujuh menjamin kebebasan beragama dengan menjunjung tinggi konstitusi secara berdaulat.
Kedelapan, Amran Mahmud meminta upayakan Wajo kembali meraih Swasti Saba Wistara serta masuk penjaringan kabupaten sehat wilayah Asia Tenggara.
"Saya minta agar data dukung pencapaian tatanan oleh pemangku kepentingan bisa mencapai minimal 95 persen," harapnya.
Baca Juga : Sekda Wajo Lepas Kontingen Kabupaten Wajo Berlaga Pada POPDA Tingkat Provinsi Sulsel
Setelah pembukaan, dilanjutkan pemaparan para narasumber, yakni Kapolres Wajo, AKBP Fatchur Rochman; Dandim 1406/Wajo, Letkol Inf. Muhamad Juanda Dinata; Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Wajo diwakili Kasi Intel, Mirdad; Kepala Badan Pertanahan Nasional/Agraria Tata Ruang Wajo, Syamsuddin; dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wajo, Rustan.
Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkab Wajo oleh Bupati Wajo dengan Universitas Fajar (Unifa) diwakili Rektor Unifa terkait Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).